Monday 25 May 2015

Lo Gampang Stress? Hati-Hati Mudah Terserang Penyakit Bahkan Serangan Jantung

Hidup ini emang penuh lika-liku Gaes. Hidup juga ga segampang daun kelor. Banyak hal yang tidak sesuai dengan harapan, target, dan cita-cita kita. Apa yang kita harapin ga semua kita dapat, apa yang menjadi target kadang tidak tercapai, dan cita-cita yang kita impikan kadang harus kandas karena suatu hal. Ya “life is never flat” kata Chitato, tinggal seberapa kuat kita untuk tetap berdiri dan terus mencari pintu-pintu yang terbuka ketika pintu-pintu yang lain tertutup. 

Kali ini tidak akan dijelasin bagaimana cara menghilangkan stress, karena selama kalian hidup stress akan terus bermunculan. Semua orang selagi masih hidup akan menjalani tantangan hidup, ini hukum alam. Kalo tidak ingin stress ya ga usah hidup. Jika Lo memutuskan untuk hidup jalanilah dengan penuh keyakinan dan dengan rasa bangga, itu kuncinya. kali ini, hanya mau dijelasin kalo stress itu tidak baik, tidak hanya untuk masa depan kita tetapi juga untuk kesehatan kita. 


Stress Bikin Mudah Terkena Infeksi Penyakit

Di dalam tubuh kita ada yang namanya sistem kekebalan tubuh (immune system).  Sistem Kekebalan tubuh adalah kemampuan tubuhmu melawan sumber-sumber penyakit seperti bakteri, virus, jamur dan sebagainya. Kekebalan tubuh itu seperti TNI yang melindungi negara kita dari serangan musuh. Jika TNI terdiri dari berbagai prajurit dari yang berpangkat kopral hingga mayor jendral, tubuh kita juga memiliki tentara-tentara berbagai divisi yang memiliki keahlian masing-masing dan siap berperang melawan penyakit. 

Namun, Saat Lo mengalami stress seperti perasaan cemas, marah dan depresi tubuh akan mengeluarkan hormon-hormon seperti kortisol, epinephrine dan noradrenaline yang ternyata menurunkan sistem kekebalan tubuhmu. Meskipun belum jelas mekanismenya, hormon kortisol dipercaya dapat menurunkan jumlah produksi dan melemahkan tentara-tentara dalam tubuh kita sehingga pertahanan tubuh kita juga ikut melemah dan mudah terserang penyakit. 

Sebenarnya, pertahanan tubuh kita terdiri dari dua lapis. Lapis pertama merupakan lapisan tentara yang pertama kali melawan penyakit (innate immune system). Tentara ini banyak di lapisan luar tubuh kita seperti kulit dan mulut. Sementara itu, lapisan yang kedua (adaptive immune system) akan membantu lapisan pertama ketika tentara lapisan pertama berhasil membawa salah satu penyakit sebagai tawanan perang. Tawanan perang ini kemudian akan dikenali dicari kelemahannya. Setelah diketahui kelemahannya, tentara pelapis kedua akan membantu tentara lapis pertama melawan penyakit tersebut. 


Sayangnya, saat Lo stress pasukan lapis pertama akan melemah dan tentara lapisan kedua tidak bisa langsung membantu. Ketika lapisan pertama ini melemah otomatis pertahanan tubuh kita menurun, dan tubuh akan mudah terinfeksi penyakit. Selain itu, karena kondisi tubuh yang melemah penyakit-penyakit dulu yang pernah kita derita seperti flu, tbc, tifus bisa saja muncul kembali meskipun jarang.

Luka dan Sakit yang Tidak Kunjung Sembuh

Kalo Lo pernah sakit sariawan yang ga sembuh-sembuh, batuk-batuk dan sakit lainnya. Bisa jadi Lo lagi stress. Seperti yang dijelasin diatas saat Lo stress, metabolisme tubuh Lo akan teganggu. Padahal metabolisme tubuh ini berperan penting untuk memperbaiki sel-sel Lo yang rusak dan membantu menguatkan sistem kekebalan tubuh. Kalo metabolisme terganggu gara-gara stress, sakit yang Lo derita akan sembuh lebih lama dari pada ketika tidak stress.

Suatu penelitian terhadap tikus yang yang terdapat luka dikulitnya dan dibuat stress dengan cara menyalakan lampu yang sangat terang dan menyalakan radio sepanjang waktu membuktikan ternyata tikus yang stress kulitnya tidak sembuh-sembuh karena tubuh si tikus tidak bisa melawan infeksi yang menyerang kulitnya dengan baik. Sementara tikus yang tidak mengalami stress infeksi di kulitnya bisa sembuh lebih cepat. 

Lama-Lama Bisa Mengakibatkan Serangan Jantung 

Kalo Lo orang yang mudah stress, mudah marah, mudah cemas, mudah depresi hati-hati lama-lama lo bisa terkena penyakit jantung. Kenapa? Saat tubuh Lo stress, ada saraf simpatis yang akan aktif bekerja. sebenarnya, saraf simpatis ini akan aktif terutama saat Lo dalam bahaya, dikejar anjing gila misalnya. Saat dikejar anjing, saraf simpatis ini akan aktif. Efeknya denyut jantungmu akan bertambah untuk memompa darah ke seluruh tubuh dengan cepat. Agar apa? Agar darah yang mengandung banyak energi bisa masuk ke otot-otot sehingga bisa bekerja maksimal. Ketika otot-otot bisa bekerja maksimal, Lo bisa lari sekenceng-kencengnya dari anjing gila tadi. Selain itu, saraf simpatis juga membuat pembuluh darah Lo mengalami pengencangan (vasokonstriksi) agar darah yang mengalir menjadi kencang dan tenaga lo bertambah. 

Sayangnya, saraf simpatis ini bagus hanya untuk sementara waktu dan akan berbahaya jika berlangsung lama.  Nah, saat stress tadi, saraf simpatis akan akan terus bekerja meskipun kondisi lo sebenarnya tidak dalam bahaya. Kelamaan stress ini akan berakibat buruk. Saat stress, marah dan depresi saraf simpatis akan aktif dan pembuluh darah akan mengalami pengencangan. Saat mengalami pengencangan, pembuluh darah lo menyempit dan terjadilah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Selain itu, stress juga akan mempengaruhi ginjalmu untuk menyerap banyak garam yang berakibat semakin parahnya tekanan darah tinggi. 

Tekanan darah tinggi ini akan membuat jantung Lo lama-lama kelelahan karena jantung harus memompa darah lebih kuat ke pembuluh-pembuluh darah yang menyempit. Awalnya jantung masih kuat tapi lama-lama jantung tidak mampu lagi memompa karena harus menerima beban yang berat sehingga terjadilah serangan jantung.     

Stress itu coba dibawa enjoy aja jangan sampe mengganggu kesehatan Lo. Anggap saja stress sebagai asam manis kehidupan. Coba berpikir lebih luas ketika menghadapi stress. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghilangkan stress asal Lo tetap berani menjalani hidup dengan penuh keyakinan dan tidak takut menghadapi kegagalan. 
http://www.hannahhepworth.com/natural-stress-relief-10-tips-to-reduce-stress-today/

Sumber Bacaan:

1. Emma, C., Anneli, F., Johnny, L. and Maria, F. (2013). High psychological stress in children may alter the immune response. Frontiers in Immunology, 4.

2. Hall, J., Cruser, d., Podawiltz, A., Mummert, D., Jones, H. and Mummert, M. (2012). Psychological Stress and the Cutaneous Immune Response: Roles of the HPA Axis and the Sympathetic Nervous System in Atopic Dermatitis and Psoriasis. Dermatology Research and Practice, 2012, pp.1-11.

3. Parati, G. and Esler, M. (2012). The human sympathetic nervous system: its relevance in hypertension and heart failure. European Heart Journal, 33(9), pp.1058-1066.

4. Segerstrom, S. and Miller, G. (2004). Psychological Stress and the Human Immune System: A Meta-Analytic Study of 30 Years of Inquiry. Psychological Bulletin, 130(4), pp.601-630.

5. Spruill, T. (2010). Chronic Psychosocial Stress and Hypertension. Current Hypertension Reports, 12(1), pp.10-16.

sumber gambar: http://alexandertech-dublin.com/media/rokgallery/8/889a7471-5e9a-46a4-b2fe-e9a7c98fbc0c/b1e1418b-d083-404e-f37a-55e113fc90a7.jpg

No comments:

Post a Comment