Friday 11 December 2015

Pertolongan Pertama pada Korban Tenggelam

Guys, tidak hanya kamu-kamu yang  hidup berkecimpung di dunia air, kamu yang lebih memilih hidup di darat juga harus tahu cara menolong orang tenggelam. Cara menolong orang tenggelam ini termasuk dalam pertolongan bantuan hidup dasar. Sebenarnya prosedur pertolongan ini sangat penting diketahui oleh khalayak umum karena sangat berguna untuk menyelamatkan korban-korban yang terancam jiwanya seperti serangan jantung, stroke, kecelakaan atau tenggelam.
Tujuan utama bantuan hidup dasar adalah mempertahankan pasokan oksigen pada organ-organ vital agar tidak terjadi kegagalan fungsi organ yang lebih parah sebelum penanganan medis lanjutan. Memberikan bantuan hidup dasar ini tidak hanya kewajiban tenaga medis, tetapi juga semua orang yang menemui korban kondisi darurat.
Bantuan dasar hidup ini terdiri dari 3 komponen, yang disingkat A-B-C. A itu ‘Airway’ atau jalan napas, B itu ‘Breathing’ atau pernapasan dan C itu ‘Circulation’ atau sirkulasi. ABC yang merupakan rumus bantuan dasar hidup ini berguna untuk memastikan ketiga komponen tersebut berjalan dengan baik.
Airway (jalan napas) berarti memastikan jalan napas tidak tersumbat, kita bisa melakukannya dengan mengecek apakah ada benda-benda asing di mulut korban seperti muntahan, tanah, kerikil dll. Benda-benda tersebut harus segera dikeluarkan. Jika benda asing tersebut berbentuk cairan, miringkan kepala korban.
Breathing (pernapasan) berarti memastikan apakah si korban bernapas atau tidak. Untuk mengeceknya bisa dilakukan dengan cara mendengar suara nafas dari hidung atau mengecek dengan tangan hembusan nafas korban. Jika korban terbukti tidak bernapas, berilah napas buatan. Cara memberi napas buatan ini sebenarnya mudah. Angkat dagu korban sehingga kepala terlihat mendongak kemudian tutup hidung korban menggunakan ibu jari dan telunjuk. Pertahankan posisi kepala mendongak dengan cara menekan dahi korban ke belakang, ambil napas dalam-dalam kemudian tiupkan ke dalam mulut korban. lakukan sebanyak 2 kali. selanjutnya jika korban tidak kembali bernafas coba cek sirkulasinya.
Circulation (sirkulasi) artinya memastikan sirkulasi darah dari jantung berfungsi dengan baik. Setelah tadi mengecek pernapasan hasilnya nihil, lakukan cek sirkulasi. Cara mengeceknya dengan meraba pembuluh nadi apakah terasa berdenyut atau tidak. Jika tidak, kemungkinan besar sirkulasi tidak berjalan dengan baik. Persiapkan diri untuk melakukan kompresi jantung.
Untuk melakukan kompresi jantung buat posisi genggaman tangan menumpuk (lihat gambar)dengan tangan yang lebih kuat berada diatas. Lakukan kompresi ke bagian tengah dada (antara 2 puting agak ke bawah). Saat mengompres, lengan diusahakan tidak menekuk, dan letakkan tumpuan pada bahu. Lakukan sebanyak 30 kali kompresi kemudian di selingi 2 kali napas buatan. Jumlah kompresi per menit yang direkomendasikan sebanyak 100 kali atau sekitar 3 siklus (3x30 kompresi) diselingi napas buatan sekitar 6-8 kali (2x3 atau 4). Lakukan cek nadi setiap 2 menit atau setelah 5 siklus. 

Nah setelah dijelaskan tadi tentang bantuan hidup dasar sob, kita bisa menerapkannya pada korban tenggelam. Prinsip memeberi bantuan hidup dasar ini adalah kecepatan waktu. Semakin korban mendapatkan bantuan hidup dasar, semakin besar kemungkinan korban terselamatkan.  Pada pasien tenggelam periode emas hanya sekitar 6-8 menit setelah tak sadarkan diri. Lebih dari itu kemungkinan selamat korban sangat kecil. Berikut apa yang perlu dilakukan saat mendapatkan korban tenggelam:
  1. Selamatkan korban dari air. Pastikan saat melakukan penyelamatan, kondisi tidak berbahaya. Gunakan tali atau pelampung saat menarik korban. Teriaklah minta bantuan dan hubungi ambulan. Tentukan tempat aman untuk menolong korban.
  2. Pada kasus yang ringan, biasanya korban akan terbatuk atau muntah saat air dikeluarkan.
  3. Pada korban yang tidak sadarkan diri, lakukan prosedur ABC yang telah dijelaskan diatas. Yang pertama kali adalah cek apakah ada sumbatan di jalan napas, kemudian cek apakah korban bernapas. Jika tidak bernapas lakukan pemberian napas buatan. Korban akan tersedak dan memuntahkan air jika tersadarkan diri. Jika korban masih belum bernapas, cek nadi apakah teraba denyut nadinya, jika tidak teraba lakukan kompresi dada seperti yang sudah dijelaskan diatas, hingga korban kembali bernapas dan nadi teraba. lakukan posisi pemulihan seperti gambar. Lakukan cek napas dan nadi beberapa menit sekali hingga ambulan datang. Jika nadi kembali tidak teraba, lakukan kompresi dada kembali.
      
  4. Pada korban yang tidak bernapas dan nadi tidak teraba setelah dilakukan kompresi dada, lakukan       bergantian dengan penolong lain selama maksimal 30 menit atau sampai bantuan ambulan datang.
  5. Jika korban tersadarkan, bawalah ke pelayanan kesehatan terdekat atau segera bawa ke rumah sakit jika ambulan sudah datang.

Penerapan rumus ABC disini cukup mudah jika dilatih agar terampil. Jika kamu merasa belum mampu segera panggil aparat yang berwenang seperti dokter, perawat atau paramedis. dengan mengetahui prosedur diatas kamu jadi tahu apa yang perlu dilakukan dan tidak perlu dilakukan untuk menolong korban tenggelam. Tidak dengan menjungkir balikkan tubuh korban, menyedot mulut korban atau menekan perut korban berharap air bisa keluar. Cukup dengan rumus ABC, kamu bisa menyelamatkan korban. Ok, good luck!

No comments:

Post a Comment