Mumpung masih muda jangan pernah
menganggap remeh penyakit jantung ya guys. Tahu ga sih kalo penyakit jantung itu bermula
di masa-masa muda kita. untuk tahu kalo kita tuh berisiko sakit jantung atau
tidak kali ini kita bakal membahas indikator-indikator yang perlu kita waspadai
agar terhindar dari penyakit jantung.
For your information, di Indonesia sendiri penyakit jantung menjadi
penyebab kematian nomor satu loh. Pada 2018 diperkirakan 17,3 juta kematian
disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh dan lebih dari 3 juta kematian
tersebut terjadi pada usia di bawah 60 tahun.
Nah mari kita
simak apa saja sih indikator-indikatornya (Daviglus et al., 2016)
1. Tekanan darah
1. Tekanan darah
Tekanan darah yang normal, yaitu
berkisar dibawah 120/80 dan diatas 90/60, mampu mengurangi risiko kita terkena
penyakit jantung. Tekanan darah yang tinggi (diatas 140/90) itu menunjukkan ada yang
bermasalah dengan sistem jantung dan pembuluh kita.
Tekanan darah tinggi bisa
disebabkan banyak hal seperti kadar kolesterol tinggi, asupan makanan yang
terlalu banyak garam, sakit ginjal, merokok dan sebagainya.
2. Kadar kolesterol
2. Kadar kolesterol
Indikator kedua yaitu kadar
kolesterol kita guys. Kadar kolesterol yang normal yaitu dibawah 200 mg/dl. Kalo
kamu yang masih muda-muda ini punya kadar kolesterol yang tinggi, lebih
hati-hati makannya ya guys.
Kolesterol ini merupakan salah
satu lemak jahat yang membentuk sumbatan pembuluh darah. Kolesterol tinggi
biasanya banyak terdapat pada makanan-makanan junk food.
3. Indeks
massa tubuh
Ini nih guys, salah satu yang
penting juga untuk diperhatikan. IMT atau BMI (body mass indeks) dibuat untuk mengukur
perbandingan antara berat badan dengan tinggi badan kita. BMI lebih dari 25 berisiko
lebih tinggi terkena sakit jantung daripada yang BMInya kurang dari 25.
Kenapa sih kalo berat badan kita
berlebih (overweight atau obesitas) lebih berisiko terkena sakit jantung? Karena
biasanya orang yang kelebihan berat badan memiliki profil kolesterol yang buruk
juga.
4. Merokok atau Tidak
Kalo kamu sudah terbiasa
melakukan yang ini guys, sudah otomatis kamu punya satu tiket untuk terkena
penyakit jantung.
Kenapa sih merokok bisa berisiko
terkena sakit jantung? Rokok mengandung banyak racun yang akan merusak banyak
organ di tubuh kita guys, salah satunya adalah pembuluh darah jantung. Racun
rokok akan mengakibatkan mikrolesi pada pembuluh-pembuluh darah kita. mikrolesi
tersebut kemudian akan menimbulkan reaksi peradangan. Nah reaksi peradangan
inilah berakibat lemak-lemak jahat mudah menempel di pembuluh darah jantung
kita dan membentuk apa yang disebut atherosklerosis (penyumbatan pembuluh darah).
Jika pembuluh darah jantung ini tersumbat total, timbulah serangan jantung.
Proses atherosklerosis ini lama
loh guys. Makanya yang sejak muda sudah merokok, mereka tidak akan merasakan dampaknya
sekarang guys, melainkan nanti di usia tua.
5. Riwayat
diabetes
Gula darah juga penting loh guys
buat dipantau secara berkala. Gula darah sewaktu yang normal itu dibawah 125
mg/dl. Orang yang gula darahnya tinggi lebih berisiko terkena penyakit jantung
karena memiliki efek yang hampir mirip dengan merokok guys, merusak pembuluh
darah.
Gula darah yang terlalu tinggi
akan merusak pembuluh darah organ-organ salah satunya ginjal. Ginjal yang tidak
berfungsi dengan baik akan berakibat tingginya tekanan darah. Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko terkena penyakit jantung.
Bagaimana, bisa dipahami kan? Kelima
indikator ini memang sangat erat berkaitan ya guys. Orang yang obesitas juga
berisiko terkena hipertensi dan diabetes juga loh. Sementara diabetes juga akan
mengakibatkan darah tinggi.
Kapan sih sebaiknya kita mengecek
indikator-indikator ini? Kita bisa mengecek kelima hal diatas dengan melakukan general check up di puskesmas atau di
rumah sakit terdekat. Sebaiknya lakukan cek kesehatan umum setahun 2 kali ya guys
terutama jika sudah usia 35 tahun keatas.
Tulisan selanjutanya akan membahas
lebih jauh tentang kebiasaan hidup sehat untuk mencegah penyakit jantung. Stay tuned
Referensi:
Daviglus, M., Pirzada, A., Durazo‐Arvizu, R., Chen, J., Allison, M., Avilés‐Santa, L., Cai, J., González, H., Kaplan, R., Schneiderman,
N., Sorlie, P., Talavera, G., Wassertheil‐Smoller, S. and Stamler, J. (2016). Prevalence of Low Cardiovascular
Risk Profile Among Diverse Hispanic/Latino Adults in the United States by Age,
Sex, and Level of Acculturation: The Hispanic Community Health Study/Study of
Latinos. Journal of the American Heart Association, 5(8), p.e003929.
gambar: metromagazine.com
Btw, sawange wis tak resiki iki. Haha
ReplyDeleteMantap artikel e.
ReplyDelete